Senin, 19 September 2016

KEGIATAN 2 TUGAS 1 Mengevaluasi Teks “Belajar Ikhlas dari ‘Hafalan Shalat Delisa’”

KEGIATAN 2
Kerja Sama Membangun Teks Ulasan

TUGAS 1
Mengevaluasi Teks “Belajar Ikhlas dari ‘Hafalan Shalat Delisa’”
(1) (a) Ya pernah.
(b) Jangan bandingkan dengan teknologi 3D film Amerika untuk mendeskripsikan tsunami tersebut. Film khas Indonesia yang satu ini memang tidak bisa dibandingkan dengan teknologi film Amerika, karena kesederhanaan efeknya. Namun kesederhanaan  dalam film ini dapat tertutupi dengan totalitas para pemain film (aktris dan aktor) yang mendalami peran mereka dengan baik disertai juga dengan jalan cerita yang menyentuh dan mengandung pesan kemanusiaan yang sangat besar.


(c)Tsunami yang terjadi pada tanggal 24 Desember 2004 merenggut banyak korban dan menyisakan kesedihan bagi sebagian besar masyarakat aceh, begitu juga dengan delisa, Gadis kecil yang baru berusia 6 tahun harus kehilangan ummi, ketiga kakak kandung, tetangga, teman kerabat, tempat tinggal, tempat bermain, dan sebagainya. Tapi tokoh Delisa yang Tegar dan ceria bisa mengatasi kesedihannya dan bisa memaknai makna keiklasan untuk sesuatu yang telah hilang dan pergi untuk selamanya. Ia mampu memberikan inspirasi dan pemahaman kepada masyarakat yang berada disekitarnya.
(d) Setelah peristiwa tsunami mereda, Delisa diselamatkan seorang tentara A.S  bernama Smith, namun kaki delisa harus diamputasi. Delisa juga dikenalkan dengan Sophie, relawan yang merasa simpati terhadapnya. Dia sudah mengetahui bahwa umi, dan ketiga kakaknya telah pergi, yang digambarkan melalui surealis melintasi sebuah gerbang di lepas pantai menuju negri dengan masjid yang indah. Namun keberadaan uminya masih misterius. Melihat keadaan delisa, Smith ingin mengadopsi delisa, namun terlebih dahulu delisa sudah dijemput abinya.

(e) Penulis pada teks ulasan tersebut penulis mengulas beberapa hal yaitu:
“Hafalan Shalat Delisa” tidak terjebak dengan melodrama yang klise. Ada kesedihan yang membuat air mata keluar, tetapi hidup tetap harus berjalan.
Akting Chantiq Schagerl memukau, dia mampu mengimbangi akting Reza Rahadian yang memang gemilang sebagai seorang ayah yang sempat remuk hatinya.
Kehadiran Koh Acan merupakan human interest ketika dia menawarkan bakmi buatannya pada Delisa di kamp pengungsian memberikan kesegaran.
Ending cerita apakah umminya selamat atau setidaknya ditemukan tubuhnya begitu menggetarkan namun, apapun itu Delisa digambarkan sebagai sosok yang ikhlas.

(2) Kata Baku dan Tidak Baku
Pada teks ulasan “Belajar Ikhlas dari ‘Hafalan Shalat Delisa’” tersebut terdapat beberapa kata yang tidak baku. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

KATA
BAKU
TIDAK BAKU
Shalat
Salat
Salat
Shalat
Ustaz
Ustad
Ustaz
Ustad
Doa
Do’a
Do’a
Doa
Risiko
Resiko
Resiko
Risiko
Tangker
Tanker
Tanker
Tangker
Prakti
Praktek
Praktek
Praktik
Masjid
Mesjid
Masjid
Mesjid
Kamp
Kemp
Kamp
Kemp
Iklas
Ikhlas
Ikhlas
Iklas
Khusyuk
Khusyu
Khusyu
Khusyuk


















(3)  Teks ulasan ”Belajar Ikhlas dari “Hafalan Shalat Delisa” menggunakan corak kritik apresiasi dimana sang pengulas Irfan Sjafari memberikan tanggapan positif terhadap film ini.
Nilai-nilai yang terkandung :
Nilai agama. Di gambarkan saat ustadz Rahman mengajarkan kepada Delisa tentang keagamaan seperti pada saat mengerjakan salat harus engan khusyu tidak perlu memperhatikan keadaan sekitar.
Nilai moral. Pengarang menggambarkan watak tokoh pada cerita penuh rasa ikhlas. Setelah bencana itu melanda perkampungan tidak ada lagi yang tersisa, yang ada hanya tangisan. Setelah delisa dirawat di klinik dia sadar bahwa kakinya telah diamputasi tetapi delisa dapat menerimanya dengan ikhlas. Delisa salat bukan karena ingin mendapat kalung, tetapi dia ingin salat yang benar.
Nilai sosial. Ketika delisa membangkitkan semangat umam dan delisa juga memberi semangat kepada ustaz Rahman yang hampir patah semangat.




TUGAS 2
Membandingkan Teks “Gara-Gara Kemben, Film ‘Gending Sriwijaya’ Diprotes Budayawan” , dan Teks “’ Mengapa Kau Culik Anak Kami’ Pertanyaan Itu Belum Terjawab”
1.       (a) Mereka membicarakan tentang kekejaman seseorang yang telah menculik anaknya tanpa alasan apapun (belum ada kejelasan). Mereka selalu berdoa mengharapkan keselamatan anaknya (Satria).
(b) 5 Paragraf (Paragraf 4, 5, 6 ,7, 8)
Karena didalam paragraf-paragraf tersebut terdapat gambaran umum mengenai drama tersebut dan terdapat paparan tentang nama,kegunaan dan sebagainya.
            (c) “Mengapa Kau Culik Anak Kami?” mengangkat tema politik.
Dalam drama tersebut bercerita mengenai keadaan politik dan peristiwa kekerasan yang terjadi pada tahun 1965 dan seterusnya dimana tidak adanya kejelasan dan hentinya hingga akhir-akhir ini, politik Negara yang carut-marut.
        (d) Karena suasana cerita dapat mencengkam oleh kepiawaian akting dua aktor handal.
        (e) Corak teks ulasan
2.       a. Karena beberapa budayawan dan peneliti sejarah Sumatra Selatan tidak srek(protes) dengan adanya film tersebut. Hal ini disebabkan karena alur cerita film menyimpang dari sejarah Kerajaan Sriwijaya.
b.  Maksudnya, Salah mengartikan atau salah pemahaman tentang sejarah yang sebenarnya, sehingga menyebabkan pembaca tidak mengetahui yang sebenarnya, karena film tersebut mengandung isi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
c.     Yang kami ketahui kehancuran tersebut disebabkan oleh factor eksternal, namun meliputi apa saja kami tidak mengerti.

d.    Kemben adalah pakaian tradisional seperti jarik yang digunakan sampai ke bagian dada. Yang biasanya digunakan ke sungai ketika hendak mandi.

0 komentar:

Posting Komentar